Kumelangkah kembali dengan pasti, tak kupedulikan apa yang ada didepan nanti. Baik atau buruk semua akan tertera dalam luasnya bentang dunia. Aku berjalan susuri jalan setapak, tebing dan jurang pun tertawa hingga suara anjing yang menyalak sadarkan aku atas harapan dan angan masa lalu. Aku mempunyai kuasa atas cinta dimasa itu, namun semua sirna dalam perihnya senja malam. Ombak pun rela hancurkan karang yang tegap berdiri kokoh, namun tetap kembali kukumpulkan serpihan karang itu, kurangkai kembali dalam tiap kedamaian langkahku. Mungkin sudah saatnya kuubah keputusannku, aku punya kuasa, kejujuran dan kepolosan tentang cinta yang tak lagi patut untuk dipertanyakan.
Tiba-tiba kembali kenangan itu hadir dan terlintas kembali, menyeruak tajam dalam otakku, saat aku mencari jawaban dalam keheningan malam yang tidak terjawab, mustahil juga tanpa jawaban dan makna, hingga pikiran tajam mengikatku erat tubuhku, aku pun tersudut, buta, terikat dalam cemasnya penantian, kutermenung dalam rimbunnya kenangan masa lalu hingga rasa yang kau tawarkan pun tak mampu menggoyahkan aku.
Semua sudah terjadi, senyumku kini kembali hadir dalam langkahku. Kembali kulintasi dunia, walaupun jauh namun suatu angan dan tujuan itu akan tetap menjadi peganganku, hinga tiba masanya aku terduduk dalam suatu singasana yang luas. Saat semua ini sudah tercapai aku akan bicara dan memberitahumu.. Tentang sebuah perasaan nyaman dan suatu keharmonisan dalam dekapan sebuah keluarga yang penuh dengan cinta…
kata mereka