Setelah lama tidak survey lokasi di daerah Jawa Barat, maka pada tanggal 23 Agustus 2011 kemarin aku dan beberapa teman mengunjungi gunung Galunggung dan curug Ciparay. Lokasi pertama yang aku kunjungi adalah gunung Galunggung di Tasikmalaya, kami berangkat pada hari senin tengah malam dari jakarta dengan melalui Tol Cikampek – Tol Cipularang – Tasikmalaya.

 Pada pukul 6:00 pagi kami sudah memasuki kawasan gunung Galunggung dan karena bertepatan dengan bulan puasa, serta masih sangat pagi maka kami tidak perlu membayar biaya masuk sebab belum ada petugas yang berjaga di tiap-tiap pintu gerbang.

 Pemandangan alam di gunung Galunggung di ketinggian 2167 Mdpl ini sangat bagus pada saat pagi hari dan tanpa membuang waktu lama kami mulai menaiki 620 buah anak tangga untuk mencapai bibir kawah gunung Galunggung. Setiba di pinggir kawah gunung Galunggung kami dapat menikmati hamparan perbukitan di sekitarnya dengan lepas dan melihat keindahan danau Galunggung. Danau Galunggung ini adalah bekas kawah yang terjadi pada saat letusan gunung Galunggung di tahun 1982.

Namun sayang di balik keindahan gunung Galunggung atau yang biasa disebut “Sang Macan Tidur” terdapat beberapa obyek yang cukup menganggu pemandangan dan keasrian gunung tersebut, diantaranya banyaknya lokasi berjualan di sekitar kawah dan sampah yang dibiarkan berserakan disana sini. Mungkin karena tidak tanggapnya dinas pariwisata dan pemda terkait yang ada di Tasikmalaya yang seakan membiarkan hal ini terjadi. Karena sayang bila tempat seindah ini tidak disertai dengan perawatan yang baik dan hanya untuk sekedar mengejar keuntungan semata.

 Setelah selesai mengunjungi gunung Galunggung kami melanjutkan perjalanan ke curug Ciparay. Curug Ciparay ini terletak di dusun Parentas, desa Cidugaleun, kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya. lokasi curug ini sebenarnya relatif mudah dicapai dari jalan raya, namun karena sudah lama terbelengkalai dan tidak terurus maka baik jalur kendaraan dan jalan setapak menuju curug ini menjadi relatif lebih sulit dan menguras tenaga. Sekali lagi terlihat bahwa pihak pemda setempat tidak dapat menjaga dengan baik pariwisata di Tasikmalaya ini.

Curug Ciparai ini memiliki 2 buah air terjun yang indah, dan juga dinding-dinding batu yang dialiri air juga menambah keindahan curug ini. untuk mencapai kolam pada air terjun ini kita harus menyeberangi sungai di aliran air trerjun itu terlebih dahulu.

Setelah selesai mengunjungi curug Ciparay ini kami melanjutkan perjalanan menuju Sari ater, Subang untuk menginap dan berendam air panas. Hingga esok harinya kami dapat kembali ke jakarta dengan badan segar.

Sampai bertemu lagi pada cerita perjalananku selanjutnya….

 Terima kasih kepada rekan-rekan perjalanan: Harun, Umro dan Shanti.